Rabu, 08 Agustus 2012

Apa sih Hilal, Hisab, dan Rukyat itu?

Bulan suci Ramadhan, hari raya umat islam, dan masalah pergantian bulan dalam Islam tidak terlepas dari yang namanya Hilal, Hisab, dan Rukyat. Nah, sebagian masih belum mengetahui tentang ketiga hal tersebut. Maka dari itu alangkah baiknya kita mengetahu tantang ketiganya lebih mendalam untu menambah pengetahuan kita.

HILAL
Hilal adalah penampakan bulan yang paling awal terlihat menghadap bumi setelah bulan mengalami konjungsi/ijtimak.
Bulan awal ini (bulan sabit tentunya) akan tampak di ufuk barat (maghrib) saat matahari terbenam.
Ijtimak/konjungsi adalah peristiwa yang terjadi saat jarak sudut (elongasi) suatu benda dengan benda lainnya sama dengan nol derajat.
Dalam pendekatan astronomi, konjungsi merupakan peristiwa saat matahari dan bulan berada segaris di bidang ekliptika yang sama. Pada saat tertentu, konjungsi ini dapat menyebabkan terjadinya gerhana matahari.
Hilal merupakan kriteria suatu awal bulan. Seperti kita ketahui, dalam Kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, dan penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan hilal/bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 hari atau 30 hari.
“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal. Katakanlah: “Hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji…” [Al Baqoroh(2):189]

HISAB
Secara harfiyah bermakna ‘perhitungan’.
Di dunia Islam istilah ‘hisab’ sering digunakan sebagai metode perhitungan matematik astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Penentuan posisi matahari menjadi penting karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai patokan waktu sholat.
Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah. Ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat orang mulai berpuasa, awal Syawwal saat orang mangakhiri puasa dan merayakan Idul Fithri, serta awal Dzulhijjah saat orang akan wukuf haji di Arafah (9 Dzulhijjah) dan hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” [Yunus(10):5]
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” [ArRahmaan(55):5]

RUKYAT
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang waktu setempat telah memasuki tanggal 1.
Perihal penentuan bulan baru, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberi perhatian khusus pada Sya’ban dan Ramadhan
Hadits dari Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya (hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah Sya’ban tiga puluh hari.” (HSR. Bukhari 4/106, dan Muslim 1081).
CARA PENENTUAN AWAL BULAN KALENDER HIJRIYAH
Di Indonesia, terdapat beberapa kriteria yang digunakan baik oleh pemerintah maupun organisasi Islam untuk menentukan awal bulan pada Kalender Hijriyah:
  1. Rukyatul HilalRukyatul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan merukyat (mengamati) hilal secara langsung. Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat (atau gagal terlihat), maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.
  2. Wujudul Hilal (juga disebut ijtimak qoblal qurub)Kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan prinsip: Jika pada setelah terjadi ijtimak (konjungsi), Bulan terbenam setelah terbenamnya matahari, maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan (kalender) Hijriyah, tanpa melihat berapapun sudut ketinggian (altitude) Bulan saat Matahari terbenam.
  3. Imkanur Rukyat MABIMSImkanur Rukyat adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dan dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan Hijriyah pada Kalender Resmi Pemerintah. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
    • Pada saat matahari terbenam, ketinggian (altitude) Bulan di atas cakrawala minimum 2°, dan sudut elongasi (jarak lengkung) Bulan-Matahari minimum 3°, atau
    • Pada saat bulan terbenam, usia Bulan minimum 8 jam, dihitung sejak ijtimak.Di Indonesia, secara tradisi pada petang hari pertama sejak terjadinya ijtimak (yakni setiap tanggal 29 pada bulan berjalan), Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Hisab Rukyat (BHR) melakukan kegiatan rukyat (pengamatan visibilitas hilal), dan dilanjutkan dengan Sidang Itsbat, yang memutuskan apakah pada malam tersebut telah memasuki bulan (kalender) baru, atau menggenapkan bulan berjalan menjadi 30 hari.Di samping metode Imkanur Rukyat di atas, juga terdapat kriteria lainnya yang serupa, dengan besaran sudut/angka minimum yang berbeda.
  4. Rukyat Globalkriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang menganut prinsip bahwa: jika satu penduduk negeri melihat hilal, maka penduduk seluruh negeri berpuasa (dalam arti luas telah memasuki bulan Hijriyah yang baru) meski yang lain mungkin belum melihatnya. *(Ufonesia Indonesia).

Jumat, 03 Agustus 2012

NOAH Band "Penerus Peter Pan?"

Selamat tinggal Peterpan dan selamat datang Noah. Mungkin kata-kata itu yang pas disampaikan kepada Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David usai mengganti nama bandnya. Meski nama tersebut mengandung arti dan harapan yang dalam bagi masing-masing anggotanya, tetap saja menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Gambaran tersebut  mulai muncul di dunia maya. Banyak yang menyambut baik nama baru grup band tersebut, namun tak sedikit pula yang mencibirnya. "Logonya bagus. Namanya bener-bener nggak kepikiran, tapi ane termasuk yang nggak sreg sama nama barunya. Noah.. hmm emang susah kalo nyari nama tuh ya," tulis salah seorang Kaskuser.

"Keren NOAH.. ditunggu dah musiknya. gw g peduli ama kasus video apapun. karya yang penting!" Puji Kaskuser yang lainnya.

Masing-masing personel Noah sendiri memang sudah mengira akan ada pro-kontra yang terjadi mengingat nama Peterpan sudah melambungkan nama mereka sejak tahun 2000 silam. Lantas bagaimana mereka menanggapinya?

"Menyingkapinya ya gini, kalau orang punya suara kita hormati aja. Setiap orang berhak dengan suaranya. Jadi sejauh ini ya saya cuma dengerin aja," ujar Ariel saat ditemui di kantor Musica, kawasan Pancoran, Jakarta, Kamis (2/8/2012).

Beberapa tahapan Noah masuk ke industri musik telah dipersiapkan.  Jumat (3/8/2012) single terbaru mereka 'Separuh Aku' mulai diperdengarkan di 200 radio di Tanah Air. Tak hanya itu, buku yang menuliskan kisah masing-masing anggota dalam waktu dekat juga akan diluncurkan. Sementara album rencananya akan dikeluarkan beberapa bulan ke depan.

Jika jenis musiknya tidak berubah dan masih mengusung jenis musik mereka terdahulu, dijamin Noah tidak akan mengalami kesulitan untuk kembali bersaing di kancah musik Indonesia. Bahkan bukan tidak mungkin akan melebihi popularitas mereka yang sebelumnya. ^.^